Minggu, 21 Oktober 2012

Strategi Pengembangan Sains dan Teknologi

1. Penciptaan paradigma baru tentang Sains dan Teknologi
Cara pandang terhadap sains-teknologi yang merupakan bagian dari studi Islam (ontologi, epistimologi, aksiologi). Paradigma ini tidak memisahkan sains-teknologi dalam posisi diametral dengan agama.

  • Ontologi
  • Untuk memahami Allah SWT, dapat dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah. dan lebih dari 750 ayat membahas tentang fenomena alam.
  • Epistimologi
  • Pengembangan sains-teknologi dalam Islam harus memadukan pola berpikir bayani (teks al-Quran sebagai inspirasi), burhani(melakukan perenungan, pengamatan, verifikasi, eksplorasi, dan eksperimen tentang fenomena alam di sekitarnya), dan irfani(pengembangan sains untuk misi ke khalifahan di bumi).
  • Aksiologi
  • Sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam : meningkatkan kesejahteraan manusia dan menjaga kelestarian alam.
2. Kebijakan Pemerintah yang pro pengembangan sains-teknologi
Diwujudkan salah satunya melalui jalur pendidikan.
 Kemunculan Sains dalam Peradaban Islam 

Pengetahuan kita saat ini dari sumber-sumber asli tidak memperoleh gambaran jelas mengenai tahap-tahap awal sains dalam peradaban Islam. Dapat dikatakan bahwa munculnya sains terjadi pada paruh kedua dari abad kedua lahirnya Islam. Namun, pada saat itu lembaga sains dalam Islam sudah mapan dengan cabang-cabang yang definitif dan ilmuwan berkaliber internasional bekerja dalam disiplin ilmu seperti kosmologi, geografi, astronomi, dan kimia. Dengan demikian, sampai kita menemukan naskah baru dan sumber-sumber primer lainnya, kisah munculnya sains dalam peradaban Islam dapat dikatakan terjadi sekitar tahun 777. Pada tahun tersebut, Jabir bin Hayyan, salah satu ilmuwan Muslim masa awal ini dikatakan telah wafat.

Tipologi Agama dan Sains

Ian G. Barbour (2002:47) mencoba memetakan hubungan sains dan agama dengan membuka kemungkinan interaksi di antara keduanya. Melalui tipologi posisi perbincangan tentang hubungan sains dan agama, dia berusaha menunjukkan keberagaman posisi yang dapat diambil berkenaan dengan hubungan sains dan agama. Tipologi ini berlaku pada disiplin-disiplin ilmiah tertentu, salah satunya adalah biologi. Tipologi ini terdiri dari empat macam pandangan, yaitu: Konflik, Independensi, Dialog, dan Integrasi yang tiap-tiap variannya berbeda satu sama lain.

Selasa, 09 Oktober 2012

Fase-fase Hubungan Islam dan Sains: Kosmologi, Kosmogoni, dan Kosmografi


Fase-fase Hubungan Islam dan Sains: Kosmologi, Kosmogoni, dan Kosmografi

Untuk mendeskripsikan hubungan antara Islam dan sains dalam Peradaban Islam pada abad kedelapan sampai enam belas, pembahasan ini mengeksplorasi perkembangan spesifik cabang sains tertentu. Tentu saja bagian ini bukan sejarah yang komprehensif dari tradisi ilmiah Islam, tetapi hanya deskripsi perkembangan tertentu setiap cabang sains yang memiliki hubungan langsung dengan agama. Beberapa cabang sains (seperti mekanika) tidak ada hubungannya secara langsung dengan agama, sedangkan yang lainnya (seperti kosmologi dan geografi) memiliki hubungan langsung dengan agama dan karenanya memerlukan perhatian lebih mendalam.

PANDANGAN ISLAM TERHADAP SAINS DAN TEKNOLOGI

 PANDANGAN ISLAM TERHADAP SAINS DAN TEKNOLOGI
Islam memiliki kepedulian dan perhatian penuh kepada ummatnya agar terus berproses untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum peradaban yang gemilang. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Islam, dimana keduanya berjalan seimbang dan selaras untuk menciptakan khazanah keilmuan dan peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

Empat Tipologi Hubungan Sains dan Agama

Empat Tipologi Hubungan Sains dan Agama

Ian G. Barbour (2002:47) mencoba memetakan hubungan sains dan agama dengan membuka kemungkinan interaksi di antara keduanya. Melalui tipologi posisi perbincangan tentang hubungan sains dan agama, dia berusaha menunjukkan keberagaman posisi yang dapat diambil berkenaan dengan hubungan sains dan agama. Tipologi ini berlaku pada disiplin-disiplin ilmiah tertentu, salah satunya adalah biologi. Tipologi ini terdiri dari empat macam pandangan, yaitu: Konflik, Independensi, Dialog, dan Integrasi yang tiap-tiap variannya berbeda satu sama lain.